Sabtu, 25 April 2009

Mengapa kita harus menuntut Ilmu????


Pernah gak kita berfikir tentang kenapa kita harus Sekolah? Kita diwajibkan oleh orang tua kita, “Anakku, sekolahlah yang tinggi, nanti kerja yang bagus, lalu dapet duit yang banyak!”. Apakah orang tua kawan2 berkata seperti itu? Beruntunglah kawan, jika tidak berkata seperti itu. Tapi bila orang tua kawan2 berkata seperti ini, “Tuntutlah ilmu dari manapun, kemudian amalkan ilmu yang baik kepada masyarakat, selamat di dunia dan akhirat!”, Selamat, Anda sangat beruntung memiliki orang tua seperti beliau. Kenapa saya berkata seperti itu? Orang tua pertama hanya mengajarkan anaknya untuk menjadi seorang pencari ilmu matre. Tujuan mencari ilmu direduksi menjadi hanya untuk kekayaan materi dan keuntungan pribadi (betapa egoisnya). Namun, kita pun tidak bisa menyalahkan orang tua pertama, karena Ia hanya mengatakan hal yang Ia pelajari dari pengalamannya. Intinya sih kita harus menghormati orang tua yang membesarkan kita (masih untung punya orang tua). Seberengsek-berengseknya orang tua, kalo mereka gak ML trus ngelahirin kita, eksistensi kita yah gak kan ada.

Jadi mencari ilmu itu luas banget yah! Tentu saja, gak cuman di skul aja! Contohnya gini, si Jojo (sori yang namanya sama) bercita-cita menjadi tukang becak. Mungkin gak ilmu yang dia butuhin buat ngayuh becak didapet di Sekolah? Dan lagi, pekerjaan sebagai tukang becak itu adalah cita-citanya dan satu-satunya pekerjaan yang tersedia buat dia. Masih banyak contoh lain yang menunjukkan betapa luasnya cakupan ilmu. Jadi, apasih ilmu pengetahuan itu? Ilmu pengetahuan itu (setahu saya), merupakan semua pengetahuan yang aplikatif dan dapat diwujudkan menjadi suatu sistem atau produk yang berguna untuk kehidupan manusia. Yang menyedihkan itu kalau ada anggapan di pikiran kita bahwa ilmu itu Cuma ada di sekolahan. Sebenarnya, ilmu-ilmu yang ada di sekolah itu bisa dipelajari secara otodidak. Namun, hal itu butuh waktu yang lebih lama dibandingkan bila kita berguru kepada seseorang. Tapi hal ini pun tidak bisa dijadikan patokan yang final. Banyak kasus anak-anak prodigi yang bisa belajar sendiri tanpa seorang guru. Batapa aneh dan paradoknya hidup manusia…

Jadi, kenapa ilmu penting buat kita? Kenapa kita diwajibkan untuk menuntut ilmu, baik oleh agama kita maupun oleh orang tua kita? Yang terpikir oleh saya sih kalau kita tidak tidak punya ilmu, pasti kita akan sulit untuk berhasil dalam mengerjakan sesuatu. Bayangkan, kita ingin sukses dan berhasil di masyarakat (banyak uang, dihormati, dll), ilmu untuk sukses aja gak punya. Itu kalau kita hanya melihat ilmu sebagai cara untuk sukses. Menurut saya, ada cara lain untuk memandang suatu ilmu. Yaitu, sebagai pembebas pikiran dan akal kita. Ilmu akan membebaskan akal kita dari kebodohan. Ulmu akan membuat kita semakin menyadari keterbatasan kita (betapa luasnya ilmu dan betapa banyak yang tidak kita ketahui). Tapi yang paling penting, kita menyadari bahwa segala ilmu dan pengetahuan milik kita tiada artinya jika hanya akan membuat kita sombong lagi takabur. Karena ilmu kita yang banyak, kita menganggap orang lain lebih bodoh dari kita. Karena ilmu kita banyak, maka membodohi orang lain menjadi halal dan memberi manfaat bagi kita (terkutuklah para penipu dan pemimpin yang membodohi rakyatnya). Ingatlah, orang lain mungkin bisa membodohi kita, selama kita terus saja memejamkan mata dari ilmu pengetahuan dan segala kemungkinan dalam hidup.

Maka, benarlah bila nabi Muhammad mengatakan tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri cina. Tuntutlah ilmu dari semenjak buaian (bayi) sampai ke liang lahat (mati). Bila dipikir dengan akal yang sehat dan kerendahan hati, hadist tersebut menyatakan betapa pentingnya kita memiliki ilmu. Semua ilmu harus kita ketahui dan tidak terkotak-kotak oleh dikotomi baik-buruk. Penjelasannya begini, biasanya kita dilarang mengetahui ilmu-ilmu bangsat (misalnya : ilmu ngerampok, ilmu korupsi, ilmu cracking, dll). Tapi kenapa kita tidak berfikir seperti ini, “Saya tahu ilmu bangsat biar Saya ngak dibangsatin orang, saya tahu ilmu nipu biar gak ditipu orang”. Karena pada intinya, kembali ke tiap individu untuk mempraktekkan ilmunya, apakah mau buat nipu, atau buat kebaikan.

So, jadi orang baik itu memang pilihan…

Ilmu membebaskan akal dan pikiran kita itu hanya bagi yang menyadarinya…

Bukannya berbuat seenak udel yang membebaskan kita!

jadi, cepet lah Anda sadar! (buat yang udah sadar… selamat deh…)

[apa artinya sebuah ilmu jika tidak didiskusikan, so keluarin unek-unek kawan2, yang setuju maupu yang tidak, ditunggu coment-nya…]

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum mbk Nur..
    salam kenal..

    hmm..langsung aja ni ya..setiap ucapan Rosul atau ijtihad masyayih srta fatwa para ulama syalaf tdk m'butuhkan perse7an dari kita,krn sdh jls akal kta tdk sebanding dg mereka,kontek'y adlh kita bs mengamalkan'y ato tdk?

    Yg ke2 apkah judul blog anda jg manifestasi dari ilmu pengetahuan yg mbak miliki? kata "hidupku.."adalh frase filsafat yg tk ringan bntuk tggjawabnya..

    BalasHapus
  2. assalamu'alaikum
    alhamdulillah postingannya bermanfaat banget

    BalasHapus